Minggu, 24 April 2016

Pesona air terjun suroloyo jepara


Pesona air terjun suroloyo Jepara






Air Terjun Suroloyo adalah air terjun yang terletak di Bungu, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara 36 km dari pusat kota Jepara. Air terjun Suroloyo yang tingginya ±10 meter tersebut sangat asri wilayahnya masih sangat asri karena jarang terjamah manusia, bahkan masyarakat Jepara tidak mengetahui adanya air terjun di Desa Bungu, hanya masyarakat Desa Bungu saja yang mengetahui letak air terjun ini.



Jalan menuju Air terjun Suroloyo

Air terjun Suroloyo berada di Bungu, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara 36 km dari pusat kota Jepara. Untuk mencapai Air Terjun Suroloyo dapat ditempuh dengan cara jalan kaki, karena lokasinya yang masih asri, jika menggunakan motor atau mobil harus diparkir di pemukiman penduduk Desa Bungu. Rute untuk mencapai air terjun ini agak susah dan aksesnya pun tidak begitu banyak. Rute bisa melalui desa Pancur atau melaui desa Datar – desa Bandung - desa Pule. Kalau kita melalui perempatan lampu lalu lintas Mayong menuju ke utara terus. Sampai pertigaan yang dekat Puskesmas Pembantu Mayong di Pancur ambil lurus, setelah itu ada pertigaan lagi ambil yang belok ke kanan, tujuan kearah Sreni Indah. Sampai disana harus bertanya untuk lokasinya terhadap masyarakat sekitar supaya tidak tersesat, karena air terjun tersebut sangat tersembunyi dan masih jarang orang yang datang ke tempat tersebut.



Ada beberapa kendala yang dihadapi pada pengelolaan Air Terjun Suroloyo memang tempat sangat indah dan asri namun masalahnya hanya saja akses jalan untuk mengunjungi desa tersebut masih sangat susah sehingga dibutuhkan perhatian pemerintah daerah dan warga sekitar untuk pengelolaannya. Untuk kondisi air terjunnya sendiri cukup indah walaupun memang ada sampah-sampah alam seperti ranting dan dedaunan kering yang jatuh sehingga perlu adanya pengelolaan lebih lanjut agar keindahan daerah tersebut dapat lebih baik lagi.

Ada beberapa hal larangan yang harus diingat di tempat tersebut yang pertama Warga Desa Bungu meminta pengunjung yang berwisata ke Air Terjun Suroloyo dimohon untuk tidak membuang sampah sembarangan dan corat coret sembarangan. Karena Air Terjun tersbut merupakan sumber mata air yang dimanfaatkan oleh warga masyarakat Desa Bungu.
 JAGA ALAM KITA , BERSAMA LEBIH BAIK

Pesona air terjun grenjengandowo


Pesona Air Terjun Grenjengandowo




Kalau saat ini kita mengulas AIR TERJUN yang ad di JEPARA itu pasti banyak sekali , baik yang sudah terkenal seperti songgolangit. selain itu juga masih banyak lagi air terjun di jepara salah satunya adalah Grenjengandowo, di Kota Ukir ini juga banyak terdapat wisata alam yang sangat menakjubkan . Diantaranya adalah wisata air terjun yang juga menyimpan keindahan alami . air terjun Grenjengan Dowo yang berlokasi di dukuh Ngerot Desa Dudak Awu Kecamatan Kembang juga patut dijadikan salah satu destinasi wisata alam yang suka akan keindahan air terjun .


Jalan Menuju Air Terjun Grenjengandowo

Untuk menuju ke Air Terjun Grenjengan Dowo ini, anda harus menempuh jarak +-35 Km dari pusat Kota Ukir ke arah Utara Jepara tepatnya di Kecamatan Kembang . Sesampainya di Kembang sebelum Kantor Kecamatan dan Puskesmas Kembang disitu ada pertigaan ambil arah kekanan tepatnya didesa Jinggotan dan melewati pertigaan lagi ambil arah kanan untuk menuju desa Dudakawu . Sesampai perempatan jalan anda bisa melihat papan arah kekiri untuk menuju Sendang Sinatah, setelah sampai pertigaan di Sendang Sinatah ambil kekiri kemudian naik keatas menuju parkiran rumah . Parkiran terakhir itu ada sebuah rumah yang dihuni oleh Kakek dan Nenek saja. Dari lokasi parkiran motor tersebut anda masih harus berjalan untuk menuju lokasi air terjun Grenjengan Dowo. Perjalanan memakan waktu kurang lebih 2 jam .






Disepanjang jalan menuju lokasi sudah terdapat petunjuk arah petunjuk arah yang telah dipasang oleh teman-teman di sekitar perjalanan . Sepanjang perjalanan anda akan disuguhi dengan panorama alam seperti sungai-sungai yang berair bening dengan bebatuan yang besar-besar disertai rerimbunan perkebunan kopi yang membuat perjalanan anda betah dan udaranya juga fresh. Tapi inget ya, selalu utamakan keselamatan dan tetap jaga kebersihan alam sekitar dengan tidak membuang sampah.sembarangan . Satu lagi jangan corat coret. Mari kita lestarikan alam kita menjaga bersama lebih ringan

Pesona air terjun gembong



Pesona Air Terjun Gembong






tempat wisata ini belum populer di kalangan masyarakat, karana memang akses dan jarak yang lumayan jauh yang menyebabkan tempat ini kurang dikenal masyarakat luas. Air terjun Gembong memiliki ketinggian sekitar 25 meter dan air yang mengalir deras dari atas sana menjadikan air terjun ini sesuatu yang tidak boleh dilewatkan. Dikelilingi oleh tebing yang juga dipenuhi tetumbuhan hijau merambat dengan air rembesan menetes di ujung ujung daun. Sengatan matahari terhalang sempurna. Bagian atas aliran air terjun ini merupakan sumber pasokan air bagi warga dukuh Ngelontar dan sekitar. Maka di sepanjang jalan kalian akan temui beberapa selang besar panjang melintang hingga ke rumah rumah warga.

di Air Terjun Gembong kalau memang sedang beruntung pasti akan menjumpai segerombolan monyet liar yang berada di daerah tersebut, karna memang di daerah tersebut merupakan habitat yang sesuai untuk berkembang biak monyet yang masih banyak pepohonan yang beser, tinggi dan rindang, sumber makanannyapun cukup melimpah.

Tidak jauh dari tempat air Terjun ada warga yang bermukim, namanya Mbah Pintono yang sudah hidup 55 tahun lamanya di sana menegaskan kepada saya dan teman saya bahwa tidak ada mitos atau legenda apapun mengenai air terjun ini. Baik Air Terjun Kedung Ombo ataupun Air Terjun Gembong.

 Sebagai manusia yang notabene nya bertamu ke suatu lokasi, dimanapun itu, kita tentunya harus menjaga adab dan sopan santun kita. Tidak hanya kepada masyarakat atau penduduk setempat, tapi juga kepada alam yang kita kunjungi.


Rute menuju lokasi Air Terjun Papasan (Kedung Ombo dan Gembong):

Untuk pengunjung yang menggunakan sarana transportasi umum: Dari arah Semarang, Demak, atau Kudus naik bus tanggung jurusan Jepara turun di terminal Jepara. Kemudian naik bus tanggung lagi jurusan Bangsri (tarif sekitar 6 ribu) turun di pertigaan KUD Mintorogo Bangsri (sebelum pasar Bangsri) Kemudian cari ojek menuju lokasi. Dari Bangsri menuju kediaman Mbah Pintono menggunakan ojek menurut Mas Musyafa (cucu Mbah Pintono) menghabiskan sekitar 15 ribu.
Untuk pengunjung yang menggunakan kendaraan pribadi (mobil/motor) bisa mengikuti rute di atas. Jika dari arah Jepara kota maka belok kanan di pertigaan KUD Mintorogo Bangsri (sebelum pasar Bangsri). Kemudian lurus terus mengikuti jalan utama. Kemudian belok kanan lagi di pertigaan kuburan cina. Lurus terus mengikuti jalan utama. Kemudian akan menemukan jalan bercabang, ambil jalan yang kanan. Kemudian lurus lagi sampai kediaman Mbah Pintono. Apabila anda membawa kendaraan sendiri saya menyarankan agar kalau bepergian ke daerah yang belum anda kenal terutamanya tujuan anda ke gunung gunakan sepeda motor saja yang fleksibel di segala kondisi medan jalan.




Hal penting lainnya:

Untuk mengunjungi lokasi Air Terjun Kedung Ombo dan Air Terjun Gembong, pengunjung hanya akan dikenakan tarif parkir sebesar 2 ribu rupiah jika parkir di kediaman keluarga Mbah Pintono. Sampai 10 Januari kemarin tidak ada retribusi lainnya.
Jalan menuju lokasi air terjun adalah jalan tanah. Ada beberapa tanjakan dan turunan. Maka dari itu sangat tidak disarankan membawa motor ke lokasi Air Terjun Kedung Ombo terutama ketika hujan/setelah hujan karna jalan akan sangat licin. Terlebih lagi pengunjung akan menyebrangi sungai yang jika alirannya deras akan membuat motor sulit melewatinya.
Air terjun Kedung Ombo terletak di sisi kiri bawah dari jalur yang dilalui. Tertutupi pohon dan tumbuhan tumbuhan. Jika tidak teliti maka lokasi Air Terjun Kedung Ombo akan terlewati karna dari atas tidak terlihat sama sekali. Hanya terdengar suaranya. Banyak pengunjung yang melewati lokasi ini karna tidak tau. Patokannya adalah ada aliran sungai di kiri jalan dengan bebatuan agak besar di atasnya dan ada jalur kecil disebrangnya untuk menuju ke bawah, yaitu lokasi air terjun tersebut.
Ada beberapa tempat lapang di sepanjang jalur jika ingin berkemah atau mendirikan tenda.

Semoga bisa menjadi pilihan berlibur anda, selamat berkunjung dan selamat menikamati liburan anda.

Pesona air terjun Kedung Ombo Jepara



Pesona air terjun Kedung Ombo Jepara




Kedung ombo adalah  suatu aliran air yang meliuk-liuk mengikuti kuntur bebatuan yang membentuk tumpukan batu yang terbentuk oleh alam layaknya buatan manusia.
Letak Kedung ombo Berada di daerah Desa Papasan Rt 09 / 02 Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara.

jarak di kediaman Petinggi (Kepala Desa)  yang berjarak sekitar kurang lebih 5,5 Km. Setelah melewati perbatasan desa dengan kawasan hutan, kami di sajikan pemandangan yang memukau. Karena letak kawasan ini masih merupakan kawasan lereng Gunung Muria ditambah suhu dingin di musim penghujan, sehingga banyak kabut yang masih menyelimuti pemandangan alam sekitar. Dari ketinggian tersebut, ditengah-tengah tanah lapang, kami melihat hamparan lebatnya hutan yang masih hijau di selimuti kabut tipis, dengan hiasan gunung di kanan kiri yang juga berkabut, beserta aliran sungai dibawahnya yang merupakan anak sungai dari Kedung Ombo. Benar – benbar memanjakan mata.

Jarak kurang lebih 5,5 km ini bisa anda tempuh sampai lokasi kedung ombo, dengan kendaraan bermotor yang kala harus turun karna jalan yang terjal dan licin. itupun kalau anda berani melalui jalan tersebut karna lumayan Ektrim juga jalannya.


Setelah menyebrangi sungai anda bisa turun melalui aliran air apabila aliran tidak deras , apabila deras ada jalan arternatih yang dapat anda lalui yang lebih aman. bebatuan di sekeliling jalan  bersudut dan 90 % menyerupai kotak maupun persegi panjang, bahkan ada yang bentuknya menyusun seperti tangga sehingga dapat di jadikan pijakan. Setelah sampai dibawah,  tebing-tebing dari air terjun ini seolah seperti menumpuk tersusun, atau seperti ondak-ondakan. Hal ini mengingatkan kami dengan tumpukan batu pada susunan bangunan Menara Kudus.

Perihal Air Terjun Kedung Ombo

Keindahan Air Terjun ini benar-benar alami. Akan sangat di sayangkan apabila Air Terjun ini tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah, mengingat keindahan dan keunikan yang ada padanya. Berdasarkan dari keterangan Bpk Zainal Arifin, pada bulan Desember lalu Wakil DPR, Bpk Sunandar, telah berkunjung ke Desa Papasan sekaligus survei ke lokasi, tidak hanya beliau, tokoh lain dari pihak pengamat obyek wisata juga telah berkunjung beberapa kali untuk melihat seberapa besar potensi Air Terjun Kedung Ombo tersebut untuk bisa di jadikan sebagai objek wisata resmi, namun mengingat sulitnya medan tempuh yang berjarak begitu jauh, hal itu membutuhkan dana yang sangat besar guna perbaikan infrastrukturnya, belum juga yang lain-lain.

Obyek ini juga hanya baru diketahui oleh sebagian orang yang mendapat kabarnya hanya dari mulut ke mulut saja. Sulitnya ekspos media pun karena letaknya yang terpencil dan jangkauannya sulit. Namun menurut beberapa warga desa Papasan, obyek ini sering kali ramai dikunjungi, entah itu dari warga sendiri juga dari luar daerah, terutama ketika Kupatan dan hari-hari libur lainnya.\





Mitos Air terjun Kedung Ombo

Lain ladang lain belalang, begitulah ibaratnya. Setiap tempat seringkali memiliki mitosnya masing-masing. Namun di Desa Papasan ini justru bukan di Lokasi Air Terjun Kedung Ombo yang memiliki mitos, melainkan akses jalannya. Berdasarkan cerita dari Bpk Zainal, jalan menuju air terjun tepatnya sekitar 200 meter dari batas akhir perumahan warga, tidak boleh dilewati oleh orang yang baru saja menikah, tepatnya sebelum Nyelapan atau 40 hari, sebab apabila itu dilanggar maka orang tersebut akan gila atau kehilangan kesadarannya, Sehingga rumah tangganya akan berantakan, bahkan ia tak akan mengenali pasangannya.

Berdasarkan cerita, pada zaman dahulu kala terdapat seorang lelaki yang bernama Raseno tinggal diwilayah tersebut. Ia adalah seorang yang sakti dan menguasai ilmu perdukunan. Pada zaman itu ia dikenal sebagai sosok orang yang sangat jahat. Dialah yang memiliki tanah di perbatasan rumah penduduk Desa Papasan itu. Namun ketika ia akan pergi dari wilayah desa tersebut, ia tak rela bila tanahnya akan dimiliki orang lain. Sehingga ia memberi kutukan, barang siapa yang berada diwilayah tanah miliknya, dan orang tersebut baru saja menikah maka pernikahannya akan berantakan dan hancur.

Demikianlah mitos yang beredar dikalangan masyarakat dan mitos tersebut masih diakui hingga sekarang. Apalagi menurut cerita, mitos tersebut memang terbukti. Tidak hanya warga dari Desa Papasan yang mendapat tulah akibat melanggar tatanan mitos tersebut, melainkan warga dari desa lain yang tidak tahu menahu pun mengalaminya.

itulah beberapa keindahan alam dan mitos cerita rakyat sampai saaat ini masih dipercaya adanya, ingat DUNIA INI ADA DUA: NYATA DAN TIDAKNYATA . tapi benar adanya


Pesona Air terjun songgo langit

Pesona air terjun songgo langit





Begitu mendengar namanya apa yang ada pada banyangan anda?? daripada berbayang- bayang yang tidak jelas . Berikut akan kita bahas bersama Tentang Air terjun songgo Langit.
Air Terjun Songgo Langit adalah air terjun yang terletak di Bucu, Kembang 30 km sebelah utara dari pusat kota Jepara. Air terjun ini mempunyai ketinggian 80 meter dengan lebar 2 meter.

Disekitar air terjun ini dapat dijumpai beragam kupu-kupu Burung yang berkicau dan masih banyak hewan yang lain.Walaupun menarik wisatawan, air terjun ini dipasangi peringatan dilarang berenang karena banyaknya korban tenggelam karena terdapat palung sedalam 8 meter dan aliran air dari atas yang cukup deras.

Air terjun ini terletak di Dusun Dukuh Ngelencer, Bucu, Kembang, Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah. Untuk mencapai Air Terjun Songgo langit dapat ditempuh dengan kendaraan roda 2 maupun roda 4 dengan kondisi jalan beraspal cukup terawat.






Dikisahkan ada seorang jejaka yang berasal dari desa Tunahan menjalin cinta dengan seorang gadis cantik asal Dukuh Sumanding Desa Blucu Kecamatan Kembang. Jalinan cinta mereka ahirnya berlanjut hingga ke jenjang perkawinan.

Di sini diceritakan bahwa antara desa Tunahan dan desa Blucu terbentang sungai (sekarang ini sungai yang berada di atas obyek wisata tersebut airnya mengalir ke bawah menjadi air terjun).

Pada zaman dahulu seorang laki-laki melamar seorang perempuan harus membawa perabotan dapur seperti wajan, piring, gelas, dan lain lain . Serta membawa hewan piaraan kerbau, sapi, atau kambing. Pada suatu fajar si isteri bersiap menyiapkan makanan pagi untuk si suami tercinta. Dalam penyediaan sarapan tersebut si isteri kurang hati- hati sehingga menimbulkan suara-suara alat dapur yang saling bersentuhan.

Berikut ini menggunakan bahasa jawa dan bahasa indonesia.

Alkisah, sang mertua (ibu si isteri) menegur anaknya “Ojo glondhangan, mengko mundhak bojomu tangi” atau dalam bahasa Indonesia “Jangan gaduh, nanti suamimu terbangun”. Rupanya si suami salah mendengar “Kerjo kok glondhangan, rumangsamu barange bojomu” atau dalam bahasa Indonesia “Kerja kok gaduh,Memangnya barang bawaan suamimu”. Pada saat itu juga si suami merasa tersinggung dengan perkataan sang mertua itu, kemudian pada suatu tengah malam kedua pengantin tersebut berniat pergi dari rumah untuk pindah ke tempat asal suami dengan mengendarai pedati/gerobak yang ditarik oleh sapi. Oleh karena jalannya begitu gelap, maka pedati yang mereka naiki salah jalan (kesasar) sehingga terasa pedati tersebut masuk jurang yang sangat dalam (sekarang air terjun Songgolangit) dan sepasang pengantin tersebut hilang tidak ada yang mengetahui keberadaanya. Legenda tersebut bersifat turun temurun dan masih melekat kuat di hati masyarakat setempat sehingga merupakan pantangan antara orang-orang desa Tunahan dan desa Blucu untuk hidup sebagai suami isteri, karena dikuatirkan hubungan rumah tangga mereka akan mengalami kemelut. Juga masyarakat sekitar percaya pada legenda tentang sepasang suami-istri yang menjadi penunggu kawasan itu. Mereka juga percaya air yang mengalir dari air terjun tersebut berkhasiat membuat awet muda.

Tiket masuk, parkir, dan fasilitas

Tiket masuk adalah Rp 5000 . Sedangkan biaya parkir adalah Rp 2500 untuk kendaraan roda empat, Rp 1000 untuk kendaraan roda dua dan Rp 5000 untuk kendaraan bis. Sebagai tujuan wisata, air terjun ini dilengkapi area parkir, toilet, dan warung penjual makanan, untu biaya akan selalu ada perubahan dari pengelola tempat tersebut, Menyesuaikan perkembangan.

Pesona air terjun banyu anjlok




Pesona air Terjun Banyu Anjlok






Sekarang ini banyak tempat wisa alam yang baru ditemukan dan diperkenalkan melalui media sosial, pada kali ini saya akan memperkenalkan Air terjun Banyu anjlok. Air Terjun Banyu Anjlok adalah air terjun yang terletak di Samosari, Kecamatan Batealit, Kabupaten Jepara. Air Terjun Banyu Anjlok tersebut sangat asri, karena jarang yang berwisata ke air terjun ini, sebab aksesnya jalannya yang masih belum tertata sehingga masih jarang yang datang ke tempat tersebut.


Konon dulu warga tidak ada yang tahu bawa di Desa Samosari ada air terjun, ketika ada sesorang sedang mencari kayu bakar tiba-tiba ia mendengar suara air yang bergemericik, sesuatu ketika ia dekati arah suara tersebut ternyata ada banyu yang anjlok (air yang berjatuhan). Air terjun ini dinamakan Banyu Anjlok karena warga melihat ada banyu yang anjlok (ada air yang terjun bebas). Oleh karena tersebut dinamai Air Terjun Banyu Anjlok.

Air Terjun Banyu Anjlok berada di Samosari, Kecamatan Batealit, Kabupaten Jepara. Untuk mencapai Terjun Banyu Anjlok dapat ditempuh dengan cara jalan kaki, karena medannya yang cukup ekstrim, jika menggunakan motor atau mobil harus diparkir di pemukiman penduduk Desa Somosari atau anda bisa menitipakan sepeda motor di tempat penitipan yang berada di di daerah jalan yang meneju tempat air tejun. Rute untuk mencapai air terjun ini sangat menguji nyali karena aksesnya yang sulit.






Masyarakat banyak yang salah Air Terjun Banyu Anjlok di wilayah kecamatan Mayong, padahal Air terjun tersebut terdapat di wilayah administratif Kecamatan Batealit. Hal ini perlu di sosialisasikan supaya tidak terjadi salah informasi, yang mengakibatkan tersesat.

Air Terjun Banyu Anjlok sangat indah dan asri namun masalahnya hanya saja akses jalan untuk mengunjungi desa tersebut masih sangat susah sehingga dibutuhkan perhatian pemerintah daerah dan warga sekitar untuk pengelolaannya. Memang objek wisata yang tidak terkelola memang rata-rata jalan menuju tempat tersebut masih agak sulit untuk dilalui Untuk kondisi air terjunnya sendiri cukup indah walaupun memang ada sampah-sampah alam seperti ranting dan dedaunan kering yang jatuh sehingga perlu adanya pengelolaan lebih lanjut agar keindahan daerah tersebut dapat lebih baik lagi. Sekiranya itu ulasan Tentang Air Terjun Banyu Anjlok, Semoga reverensi ini bisa menambah informasi dan menambah daftar wisata yang akan anda kunjungi. Sekian

Jumat, 22 April 2016

pesona air terjuun sumenep batealit jepara





Pesona air terjun sumenep batealit Jepara




Air Terjun Sumenep juga air terjun yang termasuk baru populer tahun 2016. karna belum ada yang memperhatikan potensi alam yang berada di lingkungan sekitar.
Wono Pinus Setro atau tinesan yang terletak di desa batealit kabupaten Jepara merupakan salah satu alternative wisata alam yang murah meriah, suhu perbukitan yang sejuk serta hutan pinus yang asri membuat tempat ini dikenal dan dikunjungi banyak orang sehingga merasa tenang apabila berada di daerah tersebut.

Selain itu di Wono Pinus Setro juga terdapat beberapa air terjun. Di sebelah selatan Setro ada air terjun yang berundak dan di sebelah utara ada air terjun yang memiliki tiga tingkat yang oleh warga sekitar dinamai air terjun Sumenep. Kedua air terjun ini hanya dapat ditempuh dengan cara jalan kaki dan tidak ada petunjuk arah jalan untuk sampai lokasi air terjun.

Untuk mencapai air terjun Sumenep dibutuhkan waktu sekitar 40 menit dari hutan pinus. Pada 10 menit pertama kita akan melintasi punggung bukit dengan jalan berbatu selebar 2 meter yang sudah tertata rapi, selanjutnya kita akan menjumpai pertigaan jalan setapak selebar 50cm dan perjalan dilanjukan dengan berjalan kaki setapak demi setapak

Setelah berjalan dari hutan pinus ke Arah Timur kita akan menjumpai pertigaan jalan setapak yang ada tanda arah tempat air terjun berada.

Belok ke kiri menyusuri jalan setapak yang banyak ditumbuhi semak-semak dan pepohonan. Lokasi air terjun dari sini, selebihnya kita tinggal menuruni bukit ke area persawahan menuju lokasi air terjun

Air terjun pertama atau yang paling bawah berupa dinding batu dengan tiga anak air terjun yang berbaris Sejajar


Image result for air terjun sumenep



Air terjun ke-2 tidak jauh dari sini, hanya butuh waktu 10 menit untuk mencapainya dengan track lumayan menanjak dan cukup melelahkan . Air terjun inilah yang terindah dari ketiga air terjun yang ada. Air terjun kedua berupa dinding batu membentuk setengah lingkaran dengan tiga aliran yang menyebar dihiasi akar gantung dan Hembusan angin yang segar ditimbulkan dari aliran air terjun yang mengalir .



 Air terjun ke-3 berupa dua aliran besar dan lebih tinggi dari sebelumnya. Kanan kiri air terjun merupakan lereng yang curam, tidak ada jalan menuju kesini jadi kita harus membuat jalur sendiri untuk mencapai lokasi, mendaki lereng bukit terlebih dahulu sebelum turun disisi lereng yang lain, berpegang pada akar-akar pepohonan, bergerak mencari sumber suara gemuruh air


Image result for air terjun sumenep



Air terjun yang berundak sebelah selatan Tinesan.

butuh waktu sekitar 45 menit dari Tinesan untuk menuju ke lokasi, pada 5 menit pertama berjalan ke arah barat kita akan bertemu jalan setapak ke arah kanan menuruni bukit Setro, lanjut dengan menyusuri jalur irigasi dan sungai, setelah beberapa menit akan dijumpai pertemuan dua arus sungai dari situ dah terlihat air terjunny. Ada beberapa air terjun kecil disini dengan ketinggian sekitar 2-3 meter, berundak-undak dengan jarak tempuh 5 menit antar air terjun.


Pesona Dung paso batealit jepara




Pesona Dung paso Batealit Jepara.




Apakah anda pernah mendengar nama dung paso..? nama tersebut adalah sebutan untuk air terjun yang terletak di desa Batealit Jepara. Tempat tersebut merupakan air terjun yang belum lama ini baru ramai di perbincangkan. sebenarnya tempat tersebut sudah lama ada namun karna kurang adanya perhatian dari penduduk sekitar jadi dibiyarkan saja. Pada saat ini sudah mulai dikenal masyarakat luas dan sekarang sudah bisa dikatakan sebagai tempat wisata

  Lokasi Kedung Paso ini terletak di Desa Batealit, Jepara. Ada juga yang terletak di Desa Samosari namanya Dongpaso. Untuk menuju Kedung Paso ini langsung saja menuju hutan pinus Wono Setro (Baca Caption Air Terjun Sumenep). Dari hutan pinus naik saja terus, bertemu pertigaan arah air terjun Sumenep (Kiri) ambil lurus saja sampai bertemu pertigaan lagi, ambil yang serong kanan. Ikuti saja jalurnya sampai bertemu aliran sungai dan gubug tempat istirahat, berarti kalian telah sampai trav. Parkir motor kalian, lanjut jalan kaki menuruni jurang ke arah yang kanan, sekitar 10 meter Kedung Paso akan terlihat. Selamat menikmatinya trav






             Papan Penunjuk Arah Menuju  Kedung Paso

  Untuk menuju lokasi Air Terjun kedung Paso Tidak Begitu Sulit dengan menempuh Perjalan kurang dari satu jam dari lokasi parkir yang berada sesudah SD Negeri Somosari 03.Jadi untuk Ancer-Ancer menuju Air terjun Kedung Paso lebih pasnya berhenti Sesudah SDN 03 Somosari dan lihat Papan petunjuk Arah.


    Akses Jalan Menuju Kedung Paso

Disepanjang perjalan menuju air terjun kita akan disuguhi pemandangan alami sungai-sungai dengan aliran air yang cukup deras dan masih jernih dengan bebatuan yabg cukup besar-besar karna memang tempat tersebut termasuk jauh dari pusat perkotaan yang membuat bising telinga.






Kamis, 21 April 2016

Pesona air terjun jurang manten



Pesona air terjun jurang manten




Air Terjun Jurang Nganten begitulah warga menebut namanya, Mungkin bagi anda yang belum pernah Ekplor ke daerah Jepara pastinya masih asing dengan nama tersebut karna memang air terjun tersebut kurang familiar dikalangan masyarakat.


Sebenarnya Kalau air terjun jurangan nganten ini apabila dikelola dengan baik pasti akan banyak peminat yang datang,namun sayang sampai saat ini belum terkelola dengan baik. Banyak dari warga sekitar berusaha untuk merawat dan memperbaiki akses jalan menuju jurang nganten secara swadaya masyarakat.




Namun terkendala lagi-lagi dengan uang yang kurang memadai jadi penduduk hanya merawat sebisa mereka.

 Merunurut cerita yang beredar asal mula mengapa dinamai jurang nganten ialah pada Dahulu pada zaman wali ada sepasang pengantin yang tidak direstui oleh orang tua mempelai wanita. Namun mereka tetap melangsungkan pernikahan, kemudian sepasang pengantin baru ini pergi mengendarai kereta, tapi kereta ini tidak ditarik oleh kuda melainkan oleh kerbau.Mereka pergi menyusuri sungai hingga pada akhirnya mereka terjerumus ke jurang dan jurang tersebut adalah air terjun yang dimaksud.






konon  kerbau yang mereka kendarai menjadi batu- batu besar dan pasangan pengantinnya menjelma menjadi sepasang keris, itulah hal mistis silahkan percaya atau tidak itu tergantung dari masing-masing. Itulah asal muasal kenapa air terjun ini disebut dengan Air Terjun Jurang Nganten, di mana jurang artinya tebing yang terjal dan nganten adalah pengantin. Dengan demikian Jurang Nganten maksudnya adalah jurang tempat di mana pengantin terjerumus. Tinggi air terjunnya kurang lebih 50 Meter mulai dari atas sampai bawah.

Pemandangan Air Terjun Jurang Nganten masih sangat asri dan sejuk, disana masih banyak tumbuhan hijau dan airnya pun masih jernih alami, Cocok sekali bagi anda yang ingin menyempatkan berlibur dan menenangkan fikiran sejenak untuk mengurangi rasa stres rutinitas yang sungguh san gat membosankan.






Air terjun Jurang Nganten terletak di Desa Tanjung, Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah. Untuk lebih yakin agar tidak tersesat anda bisa menanyakan jalan ke arah jurang nganten kepada penduduk sekitar. Sebenarnya cukup mudah untuk mengingat-ingat jalannya ,Berjarak sekitar 20 km dari pusat kota Jepara ke arah timur laut.
kita mulai dari Alun-alun Jepara silahkan menuju kecamatan Pakis Aji setelah itu menuju Pasar Lebak, Setelah sampai Pasar Lebak Ambil arah Tanjung , Nah setelah itu anda tinggal lurus ketimur Sampai lokasi Air Terjun Jurang nganten,
Koordinat 6,586°LS 110,74°BTKoordinat: 6,586°LS 110,74°BT






ciri khas ukir Jepara dan fungsi alat ukir

 


Ciri khas ukir Jepara dan  Fungsi alat ukir





Tentunya jika anda mendengar kata ukir pastinya identik dengan Jepara, karna memang Jepara mendapat julukan sebagai kota ukir yang sudah fenomenal.
Jepara dikenal sebagai kota ukir karena daerah yang memiliki luas wilayah 949,80 Km2 itu memiliki setidaknya 65.000 pengrajin ukir kayu yang hingga saat ini masih memproduksi karya-karya seni ukir yang belum tertandingi kualitasnya (Ishviati Joenaini Koenti, SH., 1999: 94). Wajar demikian karena industri ukiran kayu di Jepara sebetulnya sudah dimulai sejak 1512 M, berbarengan dengan berkembangnya kebudayaan Islam di Jepara. Ini artinya, jiwa ukir masyarakat Jepara sudah ada sejak zaman dahulu. Anda bisa membuktikan dengan ukiran-ukiran kuno artefak Kerajaan Mataram yang hingga sekarang masih bisa Anda saksikan di Masjid dan Kompleks Pemakaman Nyai Ratu Kalinyamat & Sultan Hadirin di Mantingan, Tahunan, Jepara.

Karena sudah tertanam sejak tempoe doeloe, ukiran Jepara memiliki ciri khas yang membedakan dengan hasil ukiran pengrajin kota-kota lain. Ciri khas ukiran Jepara terletak pada macam motif dan corak. Salah satunya terletak pada ukiran daun. Daun ukir khas Jepara adalah Daun Trubusan yang biasanya memiliki corak keluar dari tangkai relungnya atau keluar dari cabang/ruas.

Motif ukiran Jepara juga khas, yakni motif Jumbai daun, dimana gaya ukirnya melukis-gambarkan ujung relung daun yang terbuka seperti kipas, namun tetap meruncing diujung lainnya. Dari pangkal daun, biasanya ada biji yang diukir keluar, antara 3 hingga 4 biji. Tangkai relung daun pengrajin Jepara juga diukir memanjang, menjalar sehingga membentuk cabang-cabang tangkai kecil di sampingnya.  


Secara umum, dalam setiap paket pembelian alat ukir Anda akan mendapatkan jenis alat ukir penguku dan  penyilat. Sebab dua jenis inilah yang paling banyak digunakan oleh pengrajin dalam setiap aktivitas kreatif mengukir kayu. Adapun alat lain semacam Kol, Coret dan Pengot, adalah pelengkap untuk menjadikan karya ukir lebih detail, rapi dan bernilai seni tinggi.


FUNGSI DAN UKURAN ALAT UKIR SECARA UMUM


1. PENGUKU
Untuk alat ukir Penguku (bentuknya seperti kuku manusia), digunakan untuk membuat cekungan di kayu karena modif mata pahatnya yang melengkung. Biasanya berjumlah 20, minimal 17 bilah. Ukurannya adalah: 2,5 mm | 3,5 mm | 5 mm | 5,5 mm | 6,5 mm | 8 mm | 1 cm | 11,5 mm | 1,3 cm | 11,4 mm/1,5 cm | 1,6 cm | 18,5 mm/1,9 cm | 2,1 cm | 2,4 cm | 2,6 cm | 2,9 cm | 3,5 cm. Berikut gambar alat pahat penguku.





2. PENYILAT
Alat ukir Penyilat (menyilat goresan kayu) berguna untuk meratakan bagian datar kayu yang telah diukir sebelum dimodif lebih lanjut ke motif cekungan atau lingkaran. Mata pahat penyilat berbentuk lurus tajam ke bawah. Jumlahnya ada 10 bilah. Sedangkan ukuran umumnya ialah: 2 mm | 3 mm | 4 mm | 6 mm | 7 mm | 1 cm | 1,4 cm | 1,8 cm | 2,4 cm | 3,5 cm. Ini gambar alat ukir yang disebut penyilat, penyilet atau penilap.









3. KOL
Alat ukir Kol yang berbentuk laiknya huruf C digunakan untuk menambah cekungan dari Penguku agar lebih dalam. Jika body logam Penguku itu lurus, maka, bentuk body logam Kol melengkung sedikit; membentuk garis lengkung bulan sabit. Mata pahatnya pun tajam ke atas. Biasanya terdiri atas 5 hingga 7 bilah. Ukuran masing-masing adalah: 6 mm | 7 mm | 1 cm | 1,6 cm | 1,9 cm | 2,3 cm | 2,8 cm. Perhatikan gambarnya:





4. CORET
Alat ukir Coret adalah semacam pendukung untuk penyilat. Ini berfungsi merapikan bagian sudut-sudut kayu ukiran yang sukar bisa diselesaikan oleh penyilat. Disebut Coret karena bisa digunakan untuk mencorat-coret kayu yang sedang diukir tanpa harus dipukul dengan palu. Mata pahatnya melingkar 45 derajat persis huruf V. Biasanya terdiri minimal 3 bilah, atau 5-6 bilah. Ukurannya: 3 mm | 5 mm | 6 mm | 7,5 mm | 9,5 mm. Simpan gambar alat ukir Coret di bawah ini:






5. PEMBULUK
Alat ukir Pembuluk sering sebagai pelengkap yang digunakan pengrajin ukir Jepara untuk lebih menghaluskan bagian lekukan atau cekongan ruang ukir yang sulit. Tapi tidak selalu diperlukan. Ujung mata pahatnya seperti penyilat, tapi memiliki cekungan seperti penguku. Jadi, ini jenis alat ukir tambahan gabungan antara penguku dan penyilat. Hanya satu ukuran biasanya: 6 mm.

Panjang logam masing-masing jenis alat ukir biasanya antara 18-22 cm. Ukuran 18 cm biasanya terdapat pada alat ukir jenis Coret karena alat jenis ini menggunakan gagang kayu agar mudah digunakan.


6. PALU
Untuk palu, ukuran panjang gagang biasanya antara 17-18 cm. Bila kurang dari ukuran umum ini, atau lebih, akan kurang nyaman digunakan. Ukuran ini juga dimaksudkan untuk menyeimbangkan berat kepala palu/ganden yang ada. Beratnya kurang lebih 400-500 gram. Tergantung bahan kayu yang digunakan. Jenis kayu berkualitas yang banyak digunakan adalah kayu pohon Sawo. Selain ringan, kayu ini kuat namun empuk. Tidak mudah mementalkan logam alat ukir yang dipukul. Ini gambar Palu Kayu Sawo kami.





7. BATU ASAH
Batu asah kelihatan sepele tapi perlu untuk menjaga ketajaman. Alat ukir yang sering difungsikan, ditambah kualitas logam yang kurang mendukung, akan membuat alat ukir Anda mudah tumpul. Begitu juga yang jarang digunakan, dijamin cepat berkarat. Batu asah akan sangat berguna ketika hal ini terjadi. Ukuran umum batu asah alat ukir biasanya 18x3,5 cm. Berat sekitar 100-400 gram.





Sementara untuk kotak box alat ukir fungsinya tentu untuk menyimpan alat ukir Anda setelah digunakan. Ini untuk menjauhkan alat ukir yang tajam itu dari jangkauan anak-anak. Kotak box juga berguna untuk membuat kualitas logam dan ketajaman lebih bertahan lama karena terhindar dari kelembaban maupun terik panas matahari. Tidak mudah berkarat dan busam. Panjang umum kotak box adalah 24 cm x 7 cm. Tebal kayu kurang lebih 1-1,5 cm. Kecuali yang terbuat dari triplek, tipis. Beratnya sekitar 80 gram. Di Toko kami, panjang kotak penyimpan alat ukir dari bahan kayu jati lebih panjang dan lebih tinggi. Ini untuk kenyamanan ketika alat ukir diambil untuk digunakan kembali. Ukuran kami 28x9 cm.

Apapun disekitar kita itu sebenarnya bisa kita manfaatkan, semuanya tergantung dari sendiri, pandai mencari peluang atau bahkan tak perduli dengan peluang tersebut. Mulai dari sekarang mari kita MANFAATKAN barang disekitar kita sekiranya bisa di manfaatkan.

Keindahan Museum Kartini Jepara




Keindahan Museum Kartini Jepara





 Tentunya kita sering melihat anak sekolah sampai pekerja pasti memakai kebayak pada saat tanggal 21 April...! ada apa dengan tanggal tersebut...? Tanggal 21 April merupakan hari kelahiran ibu kartini. untuk mengenag jasa beliau tanggal 21 April di jadikan peringatan hari kartini. Di Jepara sudah dibangun Museum R.A.Kartini didirikan pada tanggal 30 Maret 1975 atas usulan wakil-wakil rakyat Jepara dan didukung bantuan dari mantan Presiden Soeharto. Museum ini didirikan sebagai penghargaan terhadap R.A.Kartini perintis emansipasi wanita Indonesia. Dan saat ini dikelola oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan di bawah Pemerintah Daerah kabupaten Jepara.

Museum Kartini terletak di Desa Panggang, Kecamatan Jepara, tepatnya di Alun-alun No.1, Jepara, di sebelah utara Pendopo Kabupaten Jepara.

Isi dari museum ini yaitu berupa peninggalan R.A.Kartini maupun kakaknya R.M.P. Sosrokartono, benda-benda kuno peninggalan sejarah dan budaya hasil temuan di wilayah Kabupaten Jepara. Lokasi museum tersebut terbagi dalam empat ruangan besar.

Ruang Pertama berisi koleksi peninggalan R.A.Kartini berupa benda peninggalan dan foto semasa hidupnya. Diantaranya adalah meja, kursi, foto-foto Kartini, Radio, koleksi piring Kartini, Gerobag Kartini dan lain-lain.





Ruang Kedua berisi benda-benda peninggalan Drs. R.M. Panji Sosrokartono ( Kakak R.A.Kartini ). Raden Sosrokartono merupakan lulusan Universitas Leiden-Belanda, Dimana beliau menguasai sembilan bahasa asing timur, 17 bahasa asing barat. Dan semasa hidupnya terkenal dengan “Dokter Air Putih” karena selalu memberi pengobatan dengan air dan kata agung Alif .

Ruang Ketiga berisi koleksi benda-benda yng bernilai sejarah antara lain terdapat tulang ikan raksasa “Joko Tuwo” dengan panjang kurang lebih 16 meter, berat kurang lebih 6 ton, lebar 4 meter, tinggi 2 meter dan kurang lebih berumur 220 tahun. Tulang ikan ini ditemukan di perairan Karimunjawa pada pertengahan bulan April 1989.

Ruang Keempat berisi koleksi kerajinan Jepara, ukir-ukiran, keramik, anyaman bambu dan rotan, hasil karya lomba ukir serta alat transportasi jaman dulu.

Anda dapat mengunjungi museum ini pada hari senin – jumat, pukul 08.00-17.00, sabtu pukul 08.00-17.00, Minggu pukul 09.00-17.00. Mari lestarikan Budaya maupun peninggalan yang masih ada agar anak cucu kita masih bisa menikmati keindahan yang kita nikmati sekarang ini.