Kamis, 21 April 2016

ciri khas ukir Jepara dan fungsi alat ukir

 


Ciri khas ukir Jepara dan  Fungsi alat ukir





Tentunya jika anda mendengar kata ukir pastinya identik dengan Jepara, karna memang Jepara mendapat julukan sebagai kota ukir yang sudah fenomenal.
Jepara dikenal sebagai kota ukir karena daerah yang memiliki luas wilayah 949,80 Km2 itu memiliki setidaknya 65.000 pengrajin ukir kayu yang hingga saat ini masih memproduksi karya-karya seni ukir yang belum tertandingi kualitasnya (Ishviati Joenaini Koenti, SH., 1999: 94). Wajar demikian karena industri ukiran kayu di Jepara sebetulnya sudah dimulai sejak 1512 M, berbarengan dengan berkembangnya kebudayaan Islam di Jepara. Ini artinya, jiwa ukir masyarakat Jepara sudah ada sejak zaman dahulu. Anda bisa membuktikan dengan ukiran-ukiran kuno artefak Kerajaan Mataram yang hingga sekarang masih bisa Anda saksikan di Masjid dan Kompleks Pemakaman Nyai Ratu Kalinyamat & Sultan Hadirin di Mantingan, Tahunan, Jepara.

Karena sudah tertanam sejak tempoe doeloe, ukiran Jepara memiliki ciri khas yang membedakan dengan hasil ukiran pengrajin kota-kota lain. Ciri khas ukiran Jepara terletak pada macam motif dan corak. Salah satunya terletak pada ukiran daun. Daun ukir khas Jepara adalah Daun Trubusan yang biasanya memiliki corak keluar dari tangkai relungnya atau keluar dari cabang/ruas.

Motif ukiran Jepara juga khas, yakni motif Jumbai daun, dimana gaya ukirnya melukis-gambarkan ujung relung daun yang terbuka seperti kipas, namun tetap meruncing diujung lainnya. Dari pangkal daun, biasanya ada biji yang diukir keluar, antara 3 hingga 4 biji. Tangkai relung daun pengrajin Jepara juga diukir memanjang, menjalar sehingga membentuk cabang-cabang tangkai kecil di sampingnya.  


Secara umum, dalam setiap paket pembelian alat ukir Anda akan mendapatkan jenis alat ukir penguku dan  penyilat. Sebab dua jenis inilah yang paling banyak digunakan oleh pengrajin dalam setiap aktivitas kreatif mengukir kayu. Adapun alat lain semacam Kol, Coret dan Pengot, adalah pelengkap untuk menjadikan karya ukir lebih detail, rapi dan bernilai seni tinggi.


FUNGSI DAN UKURAN ALAT UKIR SECARA UMUM


1. PENGUKU
Untuk alat ukir Penguku (bentuknya seperti kuku manusia), digunakan untuk membuat cekungan di kayu karena modif mata pahatnya yang melengkung. Biasanya berjumlah 20, minimal 17 bilah. Ukurannya adalah: 2,5 mm | 3,5 mm | 5 mm | 5,5 mm | 6,5 mm | 8 mm | 1 cm | 11,5 mm | 1,3 cm | 11,4 mm/1,5 cm | 1,6 cm | 18,5 mm/1,9 cm | 2,1 cm | 2,4 cm | 2,6 cm | 2,9 cm | 3,5 cm. Berikut gambar alat pahat penguku.





2. PENYILAT
Alat ukir Penyilat (menyilat goresan kayu) berguna untuk meratakan bagian datar kayu yang telah diukir sebelum dimodif lebih lanjut ke motif cekungan atau lingkaran. Mata pahat penyilat berbentuk lurus tajam ke bawah. Jumlahnya ada 10 bilah. Sedangkan ukuran umumnya ialah: 2 mm | 3 mm | 4 mm | 6 mm | 7 mm | 1 cm | 1,4 cm | 1,8 cm | 2,4 cm | 3,5 cm. Ini gambar alat ukir yang disebut penyilat, penyilet atau penilap.









3. KOL
Alat ukir Kol yang berbentuk laiknya huruf C digunakan untuk menambah cekungan dari Penguku agar lebih dalam. Jika body logam Penguku itu lurus, maka, bentuk body logam Kol melengkung sedikit; membentuk garis lengkung bulan sabit. Mata pahatnya pun tajam ke atas. Biasanya terdiri atas 5 hingga 7 bilah. Ukuran masing-masing adalah: 6 mm | 7 mm | 1 cm | 1,6 cm | 1,9 cm | 2,3 cm | 2,8 cm. Perhatikan gambarnya:





4. CORET
Alat ukir Coret adalah semacam pendukung untuk penyilat. Ini berfungsi merapikan bagian sudut-sudut kayu ukiran yang sukar bisa diselesaikan oleh penyilat. Disebut Coret karena bisa digunakan untuk mencorat-coret kayu yang sedang diukir tanpa harus dipukul dengan palu. Mata pahatnya melingkar 45 derajat persis huruf V. Biasanya terdiri minimal 3 bilah, atau 5-6 bilah. Ukurannya: 3 mm | 5 mm | 6 mm | 7,5 mm | 9,5 mm. Simpan gambar alat ukir Coret di bawah ini:






5. PEMBULUK
Alat ukir Pembuluk sering sebagai pelengkap yang digunakan pengrajin ukir Jepara untuk lebih menghaluskan bagian lekukan atau cekongan ruang ukir yang sulit. Tapi tidak selalu diperlukan. Ujung mata pahatnya seperti penyilat, tapi memiliki cekungan seperti penguku. Jadi, ini jenis alat ukir tambahan gabungan antara penguku dan penyilat. Hanya satu ukuran biasanya: 6 mm.

Panjang logam masing-masing jenis alat ukir biasanya antara 18-22 cm. Ukuran 18 cm biasanya terdapat pada alat ukir jenis Coret karena alat jenis ini menggunakan gagang kayu agar mudah digunakan.


6. PALU
Untuk palu, ukuran panjang gagang biasanya antara 17-18 cm. Bila kurang dari ukuran umum ini, atau lebih, akan kurang nyaman digunakan. Ukuran ini juga dimaksudkan untuk menyeimbangkan berat kepala palu/ganden yang ada. Beratnya kurang lebih 400-500 gram. Tergantung bahan kayu yang digunakan. Jenis kayu berkualitas yang banyak digunakan adalah kayu pohon Sawo. Selain ringan, kayu ini kuat namun empuk. Tidak mudah mementalkan logam alat ukir yang dipukul. Ini gambar Palu Kayu Sawo kami.





7. BATU ASAH
Batu asah kelihatan sepele tapi perlu untuk menjaga ketajaman. Alat ukir yang sering difungsikan, ditambah kualitas logam yang kurang mendukung, akan membuat alat ukir Anda mudah tumpul. Begitu juga yang jarang digunakan, dijamin cepat berkarat. Batu asah akan sangat berguna ketika hal ini terjadi. Ukuran umum batu asah alat ukir biasanya 18x3,5 cm. Berat sekitar 100-400 gram.





Sementara untuk kotak box alat ukir fungsinya tentu untuk menyimpan alat ukir Anda setelah digunakan. Ini untuk menjauhkan alat ukir yang tajam itu dari jangkauan anak-anak. Kotak box juga berguna untuk membuat kualitas logam dan ketajaman lebih bertahan lama karena terhindar dari kelembaban maupun terik panas matahari. Tidak mudah berkarat dan busam. Panjang umum kotak box adalah 24 cm x 7 cm. Tebal kayu kurang lebih 1-1,5 cm. Kecuali yang terbuat dari triplek, tipis. Beratnya sekitar 80 gram. Di Toko kami, panjang kotak penyimpan alat ukir dari bahan kayu jati lebih panjang dan lebih tinggi. Ini untuk kenyamanan ketika alat ukir diambil untuk digunakan kembali. Ukuran kami 28x9 cm.

Apapun disekitar kita itu sebenarnya bisa kita manfaatkan, semuanya tergantung dari sendiri, pandai mencari peluang atau bahkan tak perduli dengan peluang tersebut. Mulai dari sekarang mari kita MANFAATKAN barang disekitar kita sekiranya bisa di manfaatkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar