Minggu, 24 April 2016

Pesona air terjun Kedung Ombo Jepara



Pesona air terjun Kedung Ombo Jepara




Kedung ombo adalah  suatu aliran air yang meliuk-liuk mengikuti kuntur bebatuan yang membentuk tumpukan batu yang terbentuk oleh alam layaknya buatan manusia.
Letak Kedung ombo Berada di daerah Desa Papasan Rt 09 / 02 Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara.

jarak di kediaman Petinggi (Kepala Desa)  yang berjarak sekitar kurang lebih 5,5 Km. Setelah melewati perbatasan desa dengan kawasan hutan, kami di sajikan pemandangan yang memukau. Karena letak kawasan ini masih merupakan kawasan lereng Gunung Muria ditambah suhu dingin di musim penghujan, sehingga banyak kabut yang masih menyelimuti pemandangan alam sekitar. Dari ketinggian tersebut, ditengah-tengah tanah lapang, kami melihat hamparan lebatnya hutan yang masih hijau di selimuti kabut tipis, dengan hiasan gunung di kanan kiri yang juga berkabut, beserta aliran sungai dibawahnya yang merupakan anak sungai dari Kedung Ombo. Benar – benbar memanjakan mata.

Jarak kurang lebih 5,5 km ini bisa anda tempuh sampai lokasi kedung ombo, dengan kendaraan bermotor yang kala harus turun karna jalan yang terjal dan licin. itupun kalau anda berani melalui jalan tersebut karna lumayan Ektrim juga jalannya.


Setelah menyebrangi sungai anda bisa turun melalui aliran air apabila aliran tidak deras , apabila deras ada jalan arternatih yang dapat anda lalui yang lebih aman. bebatuan di sekeliling jalan  bersudut dan 90 % menyerupai kotak maupun persegi panjang, bahkan ada yang bentuknya menyusun seperti tangga sehingga dapat di jadikan pijakan. Setelah sampai dibawah,  tebing-tebing dari air terjun ini seolah seperti menumpuk tersusun, atau seperti ondak-ondakan. Hal ini mengingatkan kami dengan tumpukan batu pada susunan bangunan Menara Kudus.

Perihal Air Terjun Kedung Ombo

Keindahan Air Terjun ini benar-benar alami. Akan sangat di sayangkan apabila Air Terjun ini tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah, mengingat keindahan dan keunikan yang ada padanya. Berdasarkan dari keterangan Bpk Zainal Arifin, pada bulan Desember lalu Wakil DPR, Bpk Sunandar, telah berkunjung ke Desa Papasan sekaligus survei ke lokasi, tidak hanya beliau, tokoh lain dari pihak pengamat obyek wisata juga telah berkunjung beberapa kali untuk melihat seberapa besar potensi Air Terjun Kedung Ombo tersebut untuk bisa di jadikan sebagai objek wisata resmi, namun mengingat sulitnya medan tempuh yang berjarak begitu jauh, hal itu membutuhkan dana yang sangat besar guna perbaikan infrastrukturnya, belum juga yang lain-lain.

Obyek ini juga hanya baru diketahui oleh sebagian orang yang mendapat kabarnya hanya dari mulut ke mulut saja. Sulitnya ekspos media pun karena letaknya yang terpencil dan jangkauannya sulit. Namun menurut beberapa warga desa Papasan, obyek ini sering kali ramai dikunjungi, entah itu dari warga sendiri juga dari luar daerah, terutama ketika Kupatan dan hari-hari libur lainnya.\





Mitos Air terjun Kedung Ombo

Lain ladang lain belalang, begitulah ibaratnya. Setiap tempat seringkali memiliki mitosnya masing-masing. Namun di Desa Papasan ini justru bukan di Lokasi Air Terjun Kedung Ombo yang memiliki mitos, melainkan akses jalannya. Berdasarkan cerita dari Bpk Zainal, jalan menuju air terjun tepatnya sekitar 200 meter dari batas akhir perumahan warga, tidak boleh dilewati oleh orang yang baru saja menikah, tepatnya sebelum Nyelapan atau 40 hari, sebab apabila itu dilanggar maka orang tersebut akan gila atau kehilangan kesadarannya, Sehingga rumah tangganya akan berantakan, bahkan ia tak akan mengenali pasangannya.

Berdasarkan cerita, pada zaman dahulu kala terdapat seorang lelaki yang bernama Raseno tinggal diwilayah tersebut. Ia adalah seorang yang sakti dan menguasai ilmu perdukunan. Pada zaman itu ia dikenal sebagai sosok orang yang sangat jahat. Dialah yang memiliki tanah di perbatasan rumah penduduk Desa Papasan itu. Namun ketika ia akan pergi dari wilayah desa tersebut, ia tak rela bila tanahnya akan dimiliki orang lain. Sehingga ia memberi kutukan, barang siapa yang berada diwilayah tanah miliknya, dan orang tersebut baru saja menikah maka pernikahannya akan berantakan dan hancur.

Demikianlah mitos yang beredar dikalangan masyarakat dan mitos tersebut masih diakui hingga sekarang. Apalagi menurut cerita, mitos tersebut memang terbukti. Tidak hanya warga dari Desa Papasan yang mendapat tulah akibat melanggar tatanan mitos tersebut, melainkan warga dari desa lain yang tidak tahu menahu pun mengalaminya.

itulah beberapa keindahan alam dan mitos cerita rakyat sampai saaat ini masih dipercaya adanya, ingat DUNIA INI ADA DUA: NYATA DAN TIDAKNYATA . tapi benar adanya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar